Mau Cari Apa?

Assalamualaikum

Selamat Datang Di Blog Saya,
Mari Kita Berbagi Ilmu Yang Bermanfaat,
kebetulan saya sedang belajar dakwah online.
mohon bantuan dan bimbinganya.

Selasa, 16 November 2010

Hadits Qudsi Imam Ghazali - 7

PERINGATAN KETUJUH


Allah berfirman :

“Wahai manusia ! Wahai budak-budak uang ! Aku menjadikan uang agar engkau dapat menikmati rejeki-Ku, mengenakan pakaian-Ku dan agar kalian semua membaca tasbih serta mensucikan diri-Ku.

Tetapi ternyata kalian semua mengambil kitab suci-Ku, lalu engkau taruh di belakangmu dan engkau mengambil uang lalu engkau tempatkan di atas kepalamu. Kau agung-agungkan rumahmu dan kau remehkan rumah-Ku. Sungguh engkau bukanlah manusia-manusia pilihan, bukan orang yang merdeka. Tapi engkau adalah budak dunia.

Sekumpulan manusia semacam dirimu laksana sebuah kuburan yang dibangun dengan tembok. Sepintas, jika dilihat dari luar, nampak cantik-molek, tapi di dalamnya jelek.

Begitu pula dengan sikapmu, sepintas kalian berbuat bajik, simpatik dan penuh kasih pada orang lain dengan mulutmu yang manis dan perbuatanmu yang indah memikat. Namun itu pula engkau sesungguhnya hatimu keras dan kasar serta budi pekertimu yang nista.

Wahai manusia ! Bersihkan perbuatanmu dari noda, lalu mintalah kepada-Ku !

Sungguh Aku akan memberi kepadamu lebih banyak lagi dari apa yang diminta oleh para peminta.”

Hadits Qudsi Imam Ghazali - 6

PERINGATAN KEENAM


Allah berfirman :

“Wahai manusia ! Aku tidak menciptakanmu karena Aku menginginkan agar yang sedikit menjadi banyak karenamu, tidak karena Aku ingin menjadikan luluhnya binatang buas karenamu, tidak karena Aku ingin meminta pertolongan dalam urusan yang Aku tak mampu, tidak karena ingin menarik keuntungan bagi-Ku atau pula untuk menolak yang membahayakan bagi diri-Ku.

Aku menciptakanmu, agar tiada henti menyembah-Ku, bersyukur sebanyak mungkin dan mensucikan-Ku pagi dan sore.

Wahai manusia ! Andai manusia yang pertama dan yang paling akhir di antara kalian, seluruh jin dan manusia, baik tua maupun muda, baik yang merdeka maupun hamba berkumpul semua tunduk dan patuh kepada-Ku, setitik tepung pun tidak akan menambah kebesaran singgasana kekuasaan-Ku.

Barangsiapa berjihad di jalan Allah, sesungguhnya ia berjuang untuk kebaikan dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah tidak butuh sama sekali terhadap alam semesta.
Wahai manusia ! Sebagaimana engkau berbuat, engkau akan diperlakukan.”

Hadits Qudsi Imam Ghazali - 5

PERINGATAN KELIMA


Allah berfirman :

“Wahai manusia ! Jangan engkau menjadi orang yang terlambat dalam bertobat, membumbung angan-angan dan mengharap kenikmatan hidup di akhirat tanpa amal. Berkata seperti ahli ibadah, beramal seperti orang munafik. Jika diberi karunia tidak pernah mau menerima apa adanya. Jika tidak diberi, tidak mau bersabar.

Mengajak berbuat baik pada orang lain tapi ia sendiri mengabaikannya. Mencegah orang lain agar tidak berbuat nista, sementara ia sendiri melakukannya. Mencintai orang yang suka berbuat baik, namun ia sendiri tidak termasuk di dalamnya. Membenci orang yang bersikap hipokrit, padahal ia termasuk di dalamnya. Mengatakan sesuatu yang tidak ia perbuat dan melakukan apa yang ia cegah. Menuntut orang lain memenuhi janji, namun ia sendiri mengkhianati.

Wahai manusia ! Dalam setiap pergantian hari, sesungguhnya bumi selalu berkata kepadamu.

Wahai manusia ! Engkau berjalan di atas punggungku. Kemudian jenazahmu ditaruh di dalam perutku. Engkau makan sesuka hatimu di atas punggungku dan setelah itu ulat-ulat memakan bangkaimu di dalam perutku.

Wahai manusia ! Sungguh aku ini adalah sarang binatang buas, rumah saling menuntut, rumah tempat tinggal bersama, rumah kegelapan, sarang ular dan kalajengking. Maka hendaknya engkau membangun diriku, bukan justru memporakporandakan diriku.”

Hadits Qudsi Imam Ghazali - 4

PERINGATAN KEEMPAT


Allah berfirman :

“Wahai manusia ! Barangsiapa berduka karena persoalan dunia, maka ia hanya akan kian jauh dari Allah, kian nestapa di dunia dan semakin menderita di akhirat. Allah akan menjadikan hati orang tersebut dirundung duka selamanya, kebingungan yang tak berakhir, kepapaan yang berlarut-larut dan angan-angan yang selalu mengusik ketenangan hidupnya.

Wahai manusia ! Hari demi hari usiamu kian berkurang, sementara engkau tidak pernah menyadarinya. Setiap hari Aku datangkan rejeki kepadamu, sementara engkau tak pernah memuji-Ku. Dengan pemberian yang sedikit engkau tidak pernah mau lapang dada. Dengan pemberian yang banyak, engkau tidak juga pernah merasa kenyang.

Wahai manusia ! Setiap hari Aku mendatangkan rejeki untukmu. Sementara setiap malam malaikat datang kepada-Ku dengan membawa catatan perbuatan jelekmu. Engkau makan dengan lahap rejeki-Ku, namun engkau tak segan-segan pula berbuat durjana kepada-Ku. Aku kabulkan jika engkau memohon kepada-Ku.

Kebaikan-Ku tak putus-putus mengalir untukmu. Namun sebaliknya, catatan kejelekanmu sampai kepada-Ku tiada henti.

Akulah pelindung terbaik untukmu. Sedangkan engkau hamba terjelek bagi-Ku.

Kau raup segala apa yang Kuberikan untukmu. Kututupi kejelekan demi kejelekan yang kau perbuat secara terang-terangan.

Aku sungguh sangat malu kepadamu, sementara engkau sedikitpun tak pernah merasa malu kepada-Ku.

Engkau melupakan diri-Ku dan mengingat yang lain.

Kepada manusia engkau merasa takut, sedangkan kepada-Ku engkau merasa aman-aman saja. Pada manusia engkau takut dimarahi, tetapi pada murka-Ku engkau tak peduli.”

Hadits Qudsi Imam Ghazali - 3

PERINGATAN KETIGA


Allah berfirman :

“Wahai manusia ! Terimalah anugerah yang Kuberikan dengan lapang dada, maka engkau tidak akan berharap pada pemberian orang lain.

Tinggalkanlah rasa dengki, maka engkau akan terhindar dari kegelisahan hidup.

Hindari perbuatan haram, maka engkau aman dari kerancuan dalam beragama.

Barangsiapa mampu menjaga diri dari membicarakan kejelekan orang lain, maka kecintaan-Ku akan Kuanugerahkan kepadanya.

Barangsiapa mengisolasikan diri dari kerumunan orang, maka ia akan terhindar dari pengaruh jeleknya.

Barangsiapa mampu membatasi diri dari berbicara yang tidak ada gunanya, itu menandakan kematangan akalnya.

Barangsiapa menerima dengan lapang dada atas pemberian Allah yang sedikit, maka ia penuh percaya pada Allah.

Wahai manusia ! Jika engkau tidak melaksanakan ilmu yang telah engkau ketahui, maka bagaimana mungkin engkau akan dapat mencari ilmu yang belum engkau ketahui.

Wahai manusia ! Bekerjalah di dunia seakan engkau tidak akan mati esok.

Kumpulkanlah harta seolah engkau akan hidup kekal di dunia.

Wahai dunia ! Jangan kau beri orang yang memburu dirimu. Carilah orang yang menghindar darimu. Jadilah kamu laksana manisan bagi mata orang yang memandangmu.”

Hadits Qudsi Imam Ghazali - 2

PERINGATAN KEDUA


Allah berfirman :
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Aku. 
Tiada sekutu bagi-Ku. Dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Ku.

Barangsiapa tidak mau menerima suratan nasib yang telah Aku putuskan, tidak bersabar atas segala cobaan yang Aku berikan, tidak mau berterimakasih atas segala nikmat yang Aku curahkan, dan tidak mau menerima apa adanya atas segala yang Aku berikan, maka sembahlah Tuhan selain Aku.

Barangsiapa yang susah karena urusan dunia, sama saja ia marah kepada-Ku.

Barangsiapa mengadukan musibah yang menimpa dirinya (pada orang), ia sungguh berkeluh-kesah pada-Ku.

Barangsiapa menghadap pada orang kaya dengan menundukkan diri karena kekayaannya, maka lenyaplah dua pertiga agamanya.

Barangsiapa menampar mukanya atas kematian seseorang, maka ia sama saja dengan mengambil sebuah tombak untuk memerangi Aku.

Barangsiapa memecah kayu di atas kubur, maka ia sama saja dengan merobohkan pintu Ka’bah-Ku.

Barangsiapa tidak peduli terhadap cara mendapatkan makanan, berarti ia tidak mempedulikan dari pintu mana Allah akan memasukkannya ke dalam neraka Jahannam.

Barangsiapa tidak bertambah tingkat penghayatan keagamaannya, sungguh ia dalam keadaan selalu berkurang.

Barangsiapa yang terus-menerus dalam keadaan berkurang, kematian adalah jauh lebih baik baginya.

Barangsiapa mengamalkan ilmu yang ia ketahui, maka Allah akan menganugerahkan ilmu yang belum ia ketahui.

Barangsiapa yang angan-angannya membumbung tinggi, maka amal perbuatannya akan keruh.”

Hadits Qudsi Imam Ghazali - 1

PERINGATAN PERTAMA


Allah berfirman :

“Wahai manusia ! Aku heran pada orang yang yakin akan kematian, tapi ia hidup bersuka-ria.
Aku heran pada orang yang yakin akan pertanggungjawaban segala amal perbuatan di akhirat, tapi ia asyik mengumpulkan dan menumpuk harta benda.

Aku heran pada orang yang yakin akan kubur, tapi ia tertawa terbahak-bahak.
Aku heran pada orang yang yakin akan adanya alam akhirat, tapi ia menjalani kehidupan dengan bersantai-santai. 
 
Aku heran pada orang yang yakin akan kehancuran dunia, tapi ia menggandrunginya.
Aku heran pada intelektual, yang bodoh dalam soal moral.

Aku heran pada orang yang bersuci dengan air, sementara hatinya masih tetap kotor.

Aku heran pada orang yang sibuk mencari cacat dan aib orang lain, sementara ia tidak sadar sama sekali terhadap cacat yang ada pada dirinya sendiri.

Aku heran pada orang yang yakin bahwa Allah senantiasa mengawasi segala perilakunya, tapi ia berbuat durjana.

Aku heran pada orang yang sadar akan kematiannya, kemudian akan tinggal dalam kubur seorang diri, lalu dimintai pertanggungjawaban seluruh amal perbuatannya, tapi berharap belas-kasih dari orang lain.

Sungguh tiada Tuhan kecuali Aku dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Ku”.

Doa Nabi Adam Saat Memohon Ampun

Posted by Syamsuri Rifai

Allah swt berfirman:

فتلقى آدم من ربه كلمات فتاب عليه
“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya,”
(Qur'an surah al Baqarah ayat 37)

Jalaluddin As-Suyuthi dalam tafsirnya Ad-Durrul Mantsur ketika menafsirkan ayat ini, mengatakan: 
Ibn Abbas pernah bertanya kepada Rasulullah saw tentang 
“Kalimat-kalimat yang diterima oleh Adam dari Tuhannya lalu Dia menerima taubatnya”.
Rasulullah saw bersabda: 
“Adam memohon kepada Allah dengan hak Muhammad, Ali, Fatimah, Al-Hasan dan Al-Husein (sa), kemudian Allah menerima taubatnya.” (Kanzul Ummal 1: 234).

Kisah Nabi Khidir Dalam Kitab Allamah Ibnu Hajar al Asqalani

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dalam kitab Tafsir: .
Bercerita kepadaku ayahku, yang didengarnya dari Abdul Aziz Al-Ausiy, dari Ali bin Abu Ali, dari Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husain, dari ayahnya, katanya Ali bin Abi Talib berkata: .
Ketika wafat Rasulullah SAW, datanglah ucapan takziah. Datang kepada mereka (keluarga Nabi SAW) orang yang memberi takziah. Mereka mendengar orang memberi takziah tetapi tidak melihat orangnya. 
Bunyi suara itu begini :
.Assalamu Alaikum Ahlal Bait Warahmatullahi Wabarakatuh. Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Hanyasanya disempurnakan pahala kamu pada hari kiamat. Sesungguhnya dalam agama Allah ada pemberi takziah bagi setiap musibah, bagi Allah ada pengganti setiap ada yang binasa, begitu juga menemukan bagi setiap yang hilang. Kepada Allah-lah kamu berpegang dan kepada-Nya mengharap. Sesungguhnya orang yang diberi musibah adalah yang diberi ganjaran pahala..

Berkata Imam Ja'far as Shadiq : 
.Bercerita kepadaku ayahku bahawa Ali bin Abi Talib ada berkata : .
Tahukah kamu siapa ini? Ini adalah suara Nabi Khidir..

Sabtu, 10 April 2010

Rahasia Malam dan Hari Jumat

Keutamaan Malam dan Hari Jumat

Keutamaan dan Amalan

Malam Jum’at adalah malam yang paling utama,
harinya adalah hari yang paling utama dari semua hari.

Rasulullah saw bersabda: 
“Sesungguhnya malam Jum’at dan harinya adalah 24 jam milik Allah Azza wa Jalla. Setiap jamnya ada enam ratus ribu orang yang diselamatkan dari api neraka.” 
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: 
“Barangsiapa yang mati di antara matahari tergelincir hari Kamis hingga matahari tergelincir hari Jum’at, Allah melindunginya dari siksa kubur yang menakutkan.” 

Imam ja’far Ash-Shadiq (sa) juga berkata:
“Malam Jum’at dan hari Jum’at mempunyai hak, maka janganlah sia-siakan kemuliaannya, jangan mengurangi ibadah, dekatkan diri kepada Allah dengan amal-amal shaleh, tinggalkan semua yang haram. Karena di dalamnya Allah swt melipatgandakan kebaikan, menghapus kejelekan, dan mengangkat derajat. Hari Jum’at sama dengan malamnya. Jika kamu mampu, hidupkan malam dan siangnya dengan doa dan shalat. Karena di dalamnya Allah mengutus para Malaikat ke langit dunia untuk melipatgandakan kebaikan dan menghapus keburukan, sesungguhnya Allah Maha Luas ampunan-Nya dan Maha Mulia.”  


Doa Rasulullah saw di Peristiwa Al-Ghadir

Doa Rasulullah saw di Peristiwa Al-Ghadir

Peristiwa Al-Ghadir terjadi pada 18 Dzul-Hijjah 10 H
Doa Rasulullah saw dalam peristiwa ini sungguh
membahagiakan sekaligus mengerikan bagi kita semua kaum muslimin. 

Al-Ghadir adalah peristiwa yang paling besar dalam sejarah kehidupan Nabi saw. Dalam peristiwa ini Rasulullah saw khutbahnya yang terakhir di Ghadir Khum, dalam haji wada’. Ghadir  Khum adalah suatu tempat antara Mekkah dan Madinah, dekat Juhfah sekitar 200 km dari Mekkah.

Peristiwa Al-Ghadir terjadi pada tanggal 18 Dzul-Hijjah 10 H, wikipedia
Peristiwa ini terjadi kira-kira 70 hari sebelum Rasulullah saw wafat. Rasulullah saw wafat tanggal 28 Shafar 11 H (Dalam buku 560 hadis dari 14 Manusia suci, oleh Fatih Guven).

Rahasia Apabila Durhaka Kepada Orang Tua

Akibat Durhaka kepada Orang Tua

Sebagaimana berbakti kepada orang tua, durhaka kepada mereka juga berakibat langsung dalam kehidupan di dunia, selain juga berakibat saat sakratul maut, di alam Barzakh dan akhirat. 

Bahkan Rasulullah saw sendiri tak sanggup memberi syafaat dan pertolongan kepada anak yang durhaka sebelum orang tuanya memaafkan. Ini banyak disebutkan dalam riwayat-riwayat hadis yang shahih dan mutawatir.

Tolok Ukur durhaka kepada orang tua
Allah swt berfirman: 

“Jika salah seorang di antara mereka telah berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali jangan kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’, dan janganlah kamu membentak mereka, ucapkan kepada mereka perkataan yang mulia.” (Al-Isra’: 23).

Salah seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah saw: Apa ukuran durhaka kepada orang tua? 

Rasulullah saw menjawab: 
“Ketika mereka menyuruh ia tidak mematuhi mereka, ketika mereka meminta ia tidak memberi mereka, jika memandang mereka ia tidak hormat kepada mereka sebagaimana hak yang telah diwajibkan bagi mereka.” (Mustadrak Al-Wasâil 15: 195)

Rasulullah saw pernah bersabda kepada Ali bin Abi Thalib (sa): 
“Wahai Ali, barangsiapa yang membuat sedih kedua orang tuanya, maka ia telah durhaka kepada mereka.” (Al-Wasail 21: 389; Al-Faqîh 4: 371)

Tingkatan Dosa durhaka kepada orang tua
Rasulullah saw bersabda: 
“Dosa besar yang paling besar adalah syirik kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua...” (Al-Mustadrak 17: 416)

Rahasia Surat Al-Fatihah

Keutamaan Surat Al-Fatihah

1.    Rasulullah SAW bersabda: 
 “Ketika Allah Azza wa Jalla hendak menurunkan surat Al-Fatihah, ayat Kursi, Ali-Imran 18, 26-27, surat dan ayat itu bergelantung di Arasy dan tidak ada hijab dengan Allah. Surat dan ayat itu berkata: Ya Rabbi, Kau akan turunkan kami ke alam dosa dan pada orang yang bermaksiat kepada-Mu, sementara kami bergelantung dengan kesucian-Mu. Allah SWT. berfirman:

“Tidak ada seorang pun hamba yang membaca kalian setiap sesudah shalat kecuali Aku karuniakan padanya lingkaran kesucian di tempat ia berada, dan Aku memandangnya dengan mata-Ku yang tersembunyi setiap hari tujuh puluh kali pandangan. Jika tidak, Aku tunaikan baginya setiap hari tujuh puluh hajat yang disertai pengampunan. Jika tidak, Aku melindungi dan menolong-nya dari semua musuhnya. Dan tidak ada yang mengha-langinya untuk masuk ke surga kecuali kematian.” (Tafsir Majmaul Bayan 1/426)

Rahasia Berbakti kepada Orang Tua

Akibat Berbakti kepada Orang Tua

Sebagaimana kita maklumi bahwa setiap manusia mengharapkan dan mengidamkan kebahagiaan di dunia dan akhirat, memperoleh kemudahan dan keluasan pintu rizki, dan keberkahan di dalamnya. Memperoleh kemudahan dalam sakratul maut, bahagia di alam kubur dan Barzakh. 

Untuk itu, kita harus mengenal rambu-rambu yang mengantarkan kita padanya. Agar kita bisa mencapai harapan itu dan diselamatkan dari segala yang ditakutkan, kita harus benar-benar rambu-rambunya sebagaimana yang dipesankan dalam hadis-hadis Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa).

Allah swt menegaskan dalam firman-Nya:
“Rendahkan dirimu terhadap mereka dengan penuh kasih sayang, dan ucapkan: “Duhai Tuhanku, sayangilah mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidikku di waktu kecil.” (Al-Isra’: 24).

Rasulullah saw bersabda:
“Berbaktilah kamu pada orang tuamu, niscaya anak-anakmu akan berbakti padamu. Jagalah kesucian isteri orang lain, niscaya kesucian isterimu akan terjaga.” (Al-Wasail 20: 356)

Berbakti kepada orang tua 
tidak cukup pada saat hidupnya
Rasulullah saw pernah ditanyai: “Siapakah yang paling besar haknya terhadap seseorang?” Beliau menjawab: “Kedua orang tuanya.” Kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya ada orang yang berbakti kepada orang tuanya ketika mereka hidup, jika ia tidak memohonkan ampunan untuk mereka setelah wafat, maka ia dicatat sebagai anak yang durhaka kepada mereka. Dan sungguh ada orang yang durhaka kepada orang tuanya ketika mereka hidup, tapi sesudah mereka wafat ia memperbanyak istighfar untuk mereka, sehingga ia dicatat sebagai anak yang berbakti kepada mereka.” (Mustadrak Al-Wasâil 2: 112)

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: 
 “Sungguh ada seorang hamba yang berbakti kepada orang tuanya ketika mereka hidup, tetapi setelah mereka wafat ia tidak menunaikan hutangnya, tidak memohonkan ampunan untuk mereka, maka  Allah mencatat ia sebagai anak yang durhaka. Sungguh ada seorang hamba yang durhaka kepada orang tuanya, tetapi setelah mereka wafat ia menunaikan hutangnya dan memohonkan ampunan untuk mereka, maka Allah mencatat ia sebagai anak yang berbakti kepada mereka.” (Mustadrak Al-Wasâil 2: 112)

Tingkat kewajiban berbakti pada orang tua
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: 
 “Berbakti kepada kedua orang tua adalah kewajiban yang paling besar.” (Mustadrak Al-Wasâil 15: 178)

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: 
“Ada tiga hal yang wajib dilaksanakan: Menunaikan amanat kepada orang yang baik atau yang zalim, memenuhi janji kepada orang yang baik atau yang zalim, dan berbakti kepada kedua orang tua yang baik atau yang zalim.” (Mustadrak Al-Wasâil 15: 179)

Akibat-Akibat berbakti kepada Orang Tua 
Akibat-akibat berbakti kepada orang tua antara lain yang terpenting adalah:

Pertama: Diridhai oleh Allah Azza wa Jalla
Dalam hadis qudsi Allah swt berfirman:  
“Sesungguhnya yang pertama kali dicatat oleh Allah di Lawhil mahfuzh adalah kalimat: ‘Aku adalah Allah, tiada Tuhan kecuali Aku, barangsiapa yang diridhai oleh kedua orang tuanya, maka Aku meri­dhainya.  Barangsiapa yang dimurkai oleh keduanya, maka Aku murka kepadanya.” (Jâmi’us Sa’adât, penghimpun kebahagiaan, 2: 263).

Imam Ja’far Ash-Shaqiq (sa) berkata: 
“Takutlah kamu kepada Allah, dan janganlah durhaka kepada kedua orang tuamu, karena ridha mereka  adalah ridha Allah dan murka mereka adalah murka Allah.” (Al-Kafi 2: 349)

Kedua: Disayangi oleh Allah swt 
Rasulullah saw bersabda kepada Ali bin Abi Thalib (sa): 
“…Wahai Ali, Allah menyayangi kedua orang tua yang melahirkan anak karena keberbaktiannya kepada mereka. Wahai Ali, barangsiapa yang membuat sedih kedua orang tuanya, maka ia telah durhaka kepada mereka.” (Al-Faqîh 4: 371)

Ketiga: Bahagia dan Sakinah dalam rumah tangga
Rasulullah saw bersabda:  
“Barangsiapa yang percaya kepadaku tentang berbakti kepada kedua orang tua dan menjalin silaturrahim, maka aku akan menjaminnya dalam hal penambahan harta, penambahan umur, dan sakinah dalam rumah tangganya.” (Mustadrak Al-Wasâil 15: 176)

Keempat: Menambah umur dan Rizki
Imam Ja’far (sa) berkata:
“Jika kamu ingin ditambah umurmu oleh Allah, maka bahagiakan kedua orang tuamu. Berbakti kepada mereka dapat menambah rizki.” (Al-Wasâil 18: 371).

Kelima: Kemudahan saat sakaratul maut
Rasulullah saw bersabda: 
 “Barangsiapa yang ingin memperoleh kemudahan saat sakaratul maut, maka hendaknya ia menjalin silarurrahim dengan karabatnya, dan berbakti kepada kedua orang tuanya.”  (Bihârul Anwâr 74: 66)

Keenam: Kemudahan perhitungan amal pada hari kiamat
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:  
“Berbakti kepada orang tua dan menjalin silaturrahim akan dimudahkan hisab amalnya…” (Mustadrak Al-Wasâil 15: 177)

Rahasia Surat Al-Qadar

Surat Al-Qadar dan Keutamaannya

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِى لَيْلَةِ الْقَدْر. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْر. تَنَزَّلُ الْمَلَئِكَةُ وَ الرُّوْحُ فِيْهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِّنْ كُلِّ أَمْرٍ. سَلاَمٌ هِىَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Bismillâhir Rahmânir Rahîm
1) Innâ anzalnâhu fî laylatil qadr. 2) Wamâ adrâka mâ laylatul qadr. 3) Laylatul qadri khayrun min alfi syahr. 4) Tanazzalul malâ-ikatu war rûhu fîhâ bi-idzni rab-bihim min kulli amr. 5) Salâmun hiya hattâ mathla'il fajr.

1) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam Al-Qadar. 2) Dan tahukah kamu apakah malam Al-Qadar itu? 3) Malam Al-Qadar itu lebih baik dari seribu bulan. 4) Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. 5) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Keutamaan surat Al-Qadar
1. Rasulullah SAW bersabda
: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Qadar, pahalanya sama dengan orang yang berpuasa di bulan Ramadhan dan menghidupkan malam Al-Qadar.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5: 613).
2. Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
“Tidak ada seorang pun hamba yang membaca surat Al-Qadar tujuh kali sesudah shalat Subuh, kecuali para malaikat ber-shalawat kepadanya 70 shalawat dan mencurahkan rahmat kepadanya 70 rahmat.” (Mafatihul Jinan: 79).
3. Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: 
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Qadar dalam shalat-shalat fardhunya, malaikat memanggilnya: Wahai hamba Allah, Allah telah mengampuni dosamu yang lalu, maka mulailah amalmu yang baru.” (Tafsir Ats-Tsaqalayn 5: 612).
4. Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata:
“Barangsiapa yang berziarah ke kubur saudaranya yang seiman, kemudian ia meletakkan tangannya pada kuburannya sambil membaca surat Al-Qadar (7 kali), Allah menjamin baginya keamanan dari ketakutan yang paling besar.” (Tafsir Ats-Tsaqalayn 5: 613).
5. Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) menasehati para sahabat dan pengikutnya: 
“Barangsiapa yang sakit, hendaknya ia mengambil bejana yang baru, kemudian diisi air oleh dirinya sendiri, lalu membacakan pada air itu surat Al-Qadar secara tartil sebanyak (30 kali), kemudian air itu diminum, dibuat wudhu’ dan diusapkan pada bagian yang sakit, jika airnya kurang bisa ditambahkan. Jika hal itu dilakukan, insya Allah dalam waktu tiga hari Allah akan menyembuhkannya dari penyakit itu.” 
 (Tafsir Ats-Tsaqalayn 5/613).

Rahasia Surat Al-ikhlas

Surat Al-Ikhlash dan Keutamaannya

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ‏
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهُ كفُواً أَحَدٌ
Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Qul huwallâhu ahad. Allâhushshamad. Lam yalid wa lam yûlad. Walam yakun lahu kufuwan ahad
 
Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia".
 
Keutamaan surat Al-Ikhlash
1. Rasulullah SAW bersabda: ...
”Barangsiapa yang membaca surat Al-Ikhlash tiga kali,  ia seperti membaca seluruh Al-Qur’an.”  (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5: 702). 

2. Rasulullah SAW bersabda: 
“Barangsiapa yang melewati kuburan dan membaca surat Al-Ikhlash sebelas kali, kemudian ia menghadiahkan pahalanya kepada penghuni kubur, Allah SWT memberikan pahala padanya sejumlah penghuni kubur.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5: 702).
3.Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:  
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Ikhlash sebelas kali sesudah shalat Subuh, maka pada hari itu ia tidak akan ditakutkan oleh dosa walaupun setan berusaha keras untuk menggodanya.” (Mafatihul Jinan: 77).
4.Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: 
“Aku mimpi melihat Hidhir (as) pada malam besoknya perang Badar. Aku berkata padanya: ajarkan padaku sesuatu yang dapat menolongku dari musuh-musuhku. Hidhir (as) berkata: bacalah: Yâ Huwa yâ Man lâ huwa illâ Huwa. Pagi harinya aku ceritakan kepada Rasulullah SAW. Kemudian beliau bersabda: “Wahai Ali, engkau telah mengetahui Ismul A’zham (nama Allah yang paling agung).” 
Kemudian Ismul A’zham itu mengalir di lisanku pada hari perang Badar. Perawi hadis ini mengatakan:  Imam Ali (sa) membaca surat Al-Ikhlash kemudian membaca:

يَا هُوَ يَا مَنْ لاَ هُوَ اِلاَّ هُوَ، اِغْفِرْلِي وَانْصُرْنِي عَلَى الْكَافِرِيْنَ

Yâ Huwa yâ Man lâ huwa illâ Huwa, ighfirlî wanshurnî ‘alal kâfirîn.
Wahai Dia yang tiada dia kecuali Dia, ampuni aku dan tolonglah aku menghadapi orang-orang kafir. (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5: 700)
5. Imam Ja`far Ash-Shadiq (sa) berkata: 
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan tinggalkan membaca surat Al-Ikhlash sesudah shalat fardhu, karena orang yang membacanya Allah akan menggabungkan baginya kebaikan dunia dan akhirat, mengampuni dosanya dan dosa kedua orang tuanya serta dosa anaknya”. (Mafatihul Jinan 478)
6. Imam Musa Al-Kazhim (sa)1) berkata: 
“Sangatlah banyak keutamaan bagi anak kecil jika dibacakan padanya surat Al-Falaq (3 kali), surat An-Nas (3 kali), dan surat Al-Ikhlash (100 kali), jika tidak mampu (50 kali). Jika dengan bacaan itu ia ingin mendapat penjagaan, ia akan terjaga sampai hari wafatnya.” (Mafatihul Jinan:  479)
__________
1) Imam Musa Al-Kazhim (sa) adalah putera Ja’far Ash-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husein bin Fatimah puteri Rasulullah SAW.

Alfusalam

Alfusalam (1000 Salam untuk Rasulullah saw)

بسم الله الرحمن الرحيم 

 صَلاَةٌ مِنَ اللهِ وَاَلْفَ سَلاَمْ  عَلَى الْمُصْطَفَى اَحْمَدْ شَرِيْفِ الْمَقَام
Shalãtum minallãh wa alfa salam, ‘alal Mushthafã Ahmad syarîfil maqãm
Ya Allah curahkan seribu salam, bagi mushtafa Ahmad insan mulia
 
 سَلاَمٌ سَلاَمٌ كَمِسْكِ الْخِتَامْ  عَلَيْكُمْ اَحَيْبَبِنَا يَا كِرَامْ
Salãmun salãmun kamiskil khitãm, ‘alaykum uhaybabinã yã kirãm
Salam  o salam seharum kesturi, bagimu duhai kekasih yang mulia
 
وَنُورٌ لَنَا بَيْنَ هَذَا اْلاَنَامْ   وَمَنْ ذِكْرُهُمْ اُنْسُنَا فِي الظًّلاَمْ
Wa man dzikruhum unsunã fizh zhalãm,  wa nûrul lanã bayna hãdzal anãm 
Dalam gulita kami rindukanmu, kaulah cahaya di tengah manusia
  
  سَكَنْتُمْ فُؤَادِي وَرَبِّ الْعِبَادْ   وَاَنْتُمْ مَرَا مِي وَاَقْصَ الْمَرَامْ 
Sakantum fuãdî wa Rabbil `ibãd,  wa Antum marãmî wa aqshal marãm
Demi Allah kau penuhi hatiku, engkaulah tujuan cita-citaku
 
فَهَلْ تُسْعِدُونِي بِصَفْوِ الْوِدَادْ  وَهَلْ تَمْنَحَو لِي شَرِيْفَ الْمَقَامْ 
Fahal tus’idûnî bishafwil widãd,  wa hal tamnahûlî syarîfal maqãm 
Muliakan’ku dengan cinta-sucimu, berikan padaku tempat yang mulia 
 
    اَنَاعَبْدُكُمْ يَا اُهَيْلَ الْوَفَا  وَفِي قُرْبِكُمْ مَرْحَمِي وَالشِّفَآءْ
Anã ‘abdukum yã uhaylal wafã, wa fĩ qurbikum marhamĩ wasy-syifa’ 
Akulah hambamu, duhai tercinta, di dekatmu cintaku dan bahagia
 
 فَلاَتُسْقِمُونِي بِطُولِ الْجَـفَا  وَمَنُّوا بِوَصْلِي وَلَوْ فِي الْمَنَامْ
Falã tusqimũnĩ bithũlil jafã,  wa mannũ biwashlĩ walaw fil manãm
Jangan dukakan daku tanpa dikau, sapalah daku walau dalam mimpi

Saksikan dan download Video Alfusalam (Haddad & Sulis), klik di sini 
Alfusalam, seribu salam untuk Rasulullah saw Download

Rahasia Surat Al-waqiah

Keutamaan Surat Al-Wâqi’ah

Ubay bin Ka’b berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: 
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Wâqi’ah, ia akan dicatat sebagai orang yang tidak tergolong pada orang-orang yang lalai.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5: 203).

Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: 
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah, ia tidak akan ditimpa kefakiran selamanya.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5: 203).

Rahasia Bulan Shafar dan Hari Nahas

Bulan Shafar dan Hari Nahas

Kita sekarang berada di bulan Shafar 1431 H, bulan yang di dalamnya banyak hari nahas.

Adanya hari Nahas tidak dapat dibantah oleh seorang pun muslim, walaupun ada yang tidak percaya, karena Allah swt menegaskan dalam firmannya:

“Kami menghembuskan badai dalam beberapa hari yang nahas, karena Kami hendak merasakan kepada mereka itu siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaan di akhirat lebih menghinakan sedangkan mereka tidak diberi pertolongan.” (Fushshilat/41: 16)

“Sesungguhnya Kami menghembuskan kepada mereka angin yang sangat kencang pada hari nahas yang terus menerus.” (Al-Qamar/54: 19).

Doa Untuk Memperoleh kemudahan Sakratul maut

Doa Untuk Memperoleh kemudahan Sakratul maut

Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang membaca doa berikut (10 kali) setiap hari, Allah swt akan mengampuni baginya empat puluh ribu dosa besar, menjaganya dari keburukan kematian, siksa kubur, hari kiamat dan hari hisab, dan segala hal yang menakutkan; yakni Allah memudahkan seratus hal yang menakutkan saat kematian, Allah menjaganya dari kejahatan iblis dan pasukannya, menunaikan hutangnya, menghilangkan dukanya, dan membahagiakan deritanya.” 
Doanya sebagai berikut:

Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa âli Muhammad

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Aku persiapkan kalimat Lâiha illallâh untuk segala yang menakutkan 
masyâ Allâh untuk segala duka dan derita 
Alhamdulillâh untuk segala nikmat 
Asy-Syukru lillâh untuk segala kebahagiaan 
Subhanallâh segala yang menakjubkan 
Astaghfirullâh untuk segala dosa 
Innâlillâhi wa innâ ilayhi râji’ûn untuk segala musibah 
Hasbiyallâh untuk segala kesulitan 
Tawakkaltu ‘alallâh untuk setiap ketetapan dan takdir 
A’shamtu billâh untuk semua musuh 

Lâ hawala walâ quwwata illâ billâhil aliyyil ‘azhîm untuk segala ketaatan dan kemaksiatan. (Biharul Anwar 87: 5)

CATATAN
1. Untuk menghindari teks arab terbolak-balik bila dicopy-paste khususnya bagi yang PCnya belum support arabic font,  seperti yang dikeluhkan oleh anggota dan pengunjung umumnya, maka yang berminat teks arab dan bacaan teks doa ini, silahkan download di Download Gratis

Doa Jawsyan Kabir

Keutamaan Doa Jawsyan Kabir

Doa Jawsyan Kabir merupakan doa yang berisi seribu Asma Allah, rincian dari Asmaul Husna. Allah swt berjanji di dalam Al-Qur'an akan mengijabah permohonan hamba-Nya jika berdoa dan bertawassul dengan Asmaul Husna. Allah swt menyuruh kita bertawassul dengan Asmaul Husna: 

"Allah memiliki Asmaul Husna, maka hendaknya kalian berdoa dengannya." (Al-A'raf: 180).

Keutamaan Jawsyan Kabir
Doa Jawsyan Kabir memiliki banyak keutamaan, antara lain seperti yang disebutkan di dalam kitab Al-Baladul Amîn dan Al-Mishbâh:
Imam Ali Zainal Abidin (sa) meriwayatkan dari ayahnya dari kakeknya dari Nabi saw, ia berkata: “Ketika Nabi saw berada dalam salah satu peperangan, datanglah malaikat Jibril (as) kepadanya dan berkata: Wahai Muhammad, Tuhanmu menyampaikan salam untukmu dan berfirman: ‘Pakailah Jawsyan ini dan bacalah, doa ini akan menjadi pelindung bagimu dan umatmu.” Beliau menyebutkan keutamaan doa ini, antara lain:
1. Jika teks doa ini dituliskan pada kain kafan, sang mayit akan diselamatan dari api neraka.
2. Jika dibaca dengan ikhlas di bulan Ramadhan, ia akan dikaruniai malam Al-Qadar, diciptakan baginya 70 ribu malaikat semuanya bertasbih kepada Allah swt lalu pahala dihadiahkan kepada yang membacanya.
3. Jika dibaca di bulan Ramadhan (3 kali), Allah swt mengharamkan jasadnya dari api neraka, mewajibkan baginya surga, dan mewakilkan kepada dua malaikat  untuk menjaganya dari kemaksiatan dan dalam sepanjang hidupnya ia berada dalam pengamanan Allah swt.

Di akhir riwayat tersebut Al-Husein (sa) berkata: “Ayahku Ali bin Abi Thalib (sa) berwasiat kepadaku agar aku menjaga dan memuliakan doa ini, menuliskan pada kain kafannya, mengajarkan kepada keluargaku dan menganjurkan mereka agar membacanya. Doa ini terdiri dari seribu Asma Allah yang di dalamnya terdapat Ismul A’zham.”

Allamah Al-Majlisi, penulis kitab Bihârul Anwâr (kitab hadis dan riwayat) yang terdiri dari 120 jilid. Dalam kitabnya Zâdul Ma’âd ia mengatakan: Doa Jawsyan Kabir sangat dianjurkan untuk dibaca pada awal bulan Ramadhan, terutama pada malam-malam Al-Qadar. Doa ini terdiri dari 100 pasal, setiap pasal terdapat sepuluh Asma Allah, dan setiap akhir pasal membaca:

سُبْحَانَكَ يَا لاَ اِلَهَ إلاَّ اَنْتَ اَلْغَوْثَ اَلْغَوْثَ خَلِّصْنَا مِنَ النَّارِ يَا رَبِّ 

 Subhânaka yâ lâ ilâha illâ Anta alghawts-alghawts khallishnâ minan nâri  yâ râbb.
Maha Suci Engkau, tiada Tuhan kecuali Engkau, lindungi kami, lindungi kami, lindungi kami, selamatkan kami dari api neraka ya Rabb.

Doa ini telah disyarahi oleh seorang ulama besar dan filosuf isyraqi yaitu Mulla Hadi Sabzawari. Dalam kitab syarahnya disebutkan tentang keajaiban doa ini. Semoga kita yang membacanya menemukan keajaiban doa ini sebagaimana yang disebutkan dalam kitab tersebut dan seperti orang-orang mukmin yang telah merasakannya.
Yang berminat Doa Jawsyan Kabir, dilengkapi teks arab dan bacaan teks latin, silahkan download di Download Gratis

Doa Menenteramkan Hati

Doa Menenteramkan Hati dan Gapai Rejeki

Kebahagiaan dan ketenteraman hati adalah idaman setiap manusia, yang kaya maupun yang miskin. Ketenteraman batin mahal nilainya, karenanya tidak mudah dicapai oleh setiap manusia. Butuh kesungguhan dan istiqamah dalam memproses diri untuk menggapainya.

Doa ini selain mengantarkan kita pada kedamaian hati juga untuk membuka pintu rejeki dan karunia Allah swt sebagai media kita untuk memperoleh ketenteraman batin. Berikut ini doanya:
 

Doa Nûr

Doa Nûr (doa Cahaya) Plus Audio Flash Movie

Doa Nur dikenal sebagai Hirz (doa perlindungan) Fatimah Az-Zahra' (sa). Doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw kepadanya. 

Di antara khasiat doa ini dapat menyembuhkan penyakit demam, dan penjagaan diri dari wabah penyakit demam. Doa ini sangat bagus didawamkan (dibaca secara istiqamah) khususnya di saat musim wabah penyakit demam.

Selain khasiat tersebut jika doa ini didawamkan dapat mengalirkan energi untuk menembus hijab-hijab pintu rejeki. Doanya berikut ini:

Rahasia Hari Menurut Islam

Primbon Islami Hari-Hari Pilihan

Agar terhindar dari hal2 yang tidak diinginkan, dan juga untuk memperoleh kebaikan dan keberkahan, maka sebaiknya kita memilih hari yang baik dan tepat untuk melakukan aktivitas. Misalnya akad pernikahan, memulai usaha, memulai membangun rumah, melakukan kontrak kerja, pindah rumah, bepergian dan lainnya. Karena hari-hari itu tidak sama nilainya, ada yang baik untuk aktivitas tertentu dan tidak baik untuk aktivitas yang lain, dan ada juga hari yang nahas (sial) sepanjang hari.

Allah swt berfirman: "Kami menghembuskan badai dalam beberapa hari yang nahas, karena Kami hendak merasakan kepada mereka itu siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaan di akhirat lebih menghinakan sedangkan mereka tidak diberi pertolongan." (Fushshilat/41: 16)

"Sesungguhnya Kami menghembuskan kepada mereka angin yang sangat kencang pada hari nahas yang terus menerus." (Al-Qamar/54: 19).

Tentang hari-hari pilihan, Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: "Hindarilah melakukan safar (bepergian) pada hari ketiga, keempat, ke 21 dan ke 25 setiap bulan, karena hari-hari itu adalah hari nahas." (Makarimul Akhlaq: 424). 

Beliau juga mengatakan:
Hari Pertama: Baik untuk menjumpai penguasa, mencapai hajat, jual-beli, bercocok tanam, dan bepergian.
Hari Kedua: Baik untuk bepergian, dan mencapai hajat.
Hari Ketiga: Buruk dan tidak baik untuk seluruh kegiatan
Hari Keempat: Baik untuk perkawinan, dan tidak disukai untuk bepergian.
Hari Kelima: Buruk dan na'as.
Hari Keenam: Diberkati, baik untuk perkawinan, dan mencapai hajat.
Hari Ketujuh: Diberkahi, terpilih dan baik untuk segala yang diinginkan dan rencana usaha.

Perhitungan hari-hari dalam primbon ini berdasarkan kalender Hijriyah.
Selengkapnya silahkan download di halaman download eBook di Download

Rahasia Dosa Yang Mengurangi Umur Manusia

Dosa-dosa yang Mengurangi Umur Manusia

Imam Ali Zainal Abidin (sa) menjelaskan faktor-faktor yang dapat mengurangi umur manusia. Dia mengatakan: “Dosa-dosa yang dapat mempercepat datangnya ajal ialah memutuskan silaturahim, sumpah palsu, ucapan bohong, zina, menutup jalan orang Mukmin, dan mengakui kepemimpinan yang tidak hak.” ((Maanil Akhbar, hlm. 271) 

Dalam hadis itu disebutkan mengenai adanya enam faktor yang menyebabkan dipercepatnya datangnya kerusakan dan kebinasaan. Pada baris-baris berikut ini kami uraikan sebagian faktor tersebut.
 
Barangkali pembaca yang mulia pernah menyaksikan dalam. hidupnya bukti-bukti mengenai adanya keterkaitan yang sedang kita bicarakan ini. Alangkah banyaknya orang-orang yang panjang umurnya, hidup dalam kebaikan dan kebahagiaan akibat silaturahim yang dia lakukan. Dan alangkah banyak orang yang menempuh kesengsaraan hidupnya akibat memutuskan tali silaturahim.

Nash-nash agama dan riwayat banyak sekali yang menegaskan mengenai adanya keterkaitan tersebut. Kita sebutkan di sini sebagian saja.

Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya ada orang yang menjalin silaturrahmi, yang sisa umurnya tinggal tiga tahun, kemudian Allah menambah umurnya menjadi tiga puluh tahu. Dan ada orang yang memutuskan silaturrahmi, yang sisa umurnya masih tiga puluh tahun, kemudian Allah menjadikan umurnya tiga tahun. Kemudian beliau membacakan firman Allah swt: ‘Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nyalah terdapat Ummul Kitab’.” Ar-Ra’d/13: 39. (Safinah Al-Bihar 1: 514).

Rasulullah saw. bersabda: 
‘Silaturahim mempermudah hisab dan menghindarkan diri dari kematian yang jelek.”‘

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Sesungguhnya sumpah palsu, dan memutuskan tali silaturahim mengakibatkan rumah,rumah ditinggalkan oleh penghuninya.” (Dar Al-Salam, 3: 193)

Beliau juga mengatakan: “Aku berlindung kepada Allah dari dosa-dosa yang mempercepat kebinasaan.”
Lalu ada salah seorang yang berdiri sambil bertanya: “Wahai Ali, adakah dosa yang dapat mempercepat kebinasaan?”

Beliau menjawab: “Ya, celaka engkau, memutuskan tali silaturahim.” (Ushul Al-Kafi 4: 48)
Doa untuk panjang umur, download di Download

Doa Sayfush Shaghir

Keutamaan Doa Sayfush Shaghir

Sayfush Shaghir artinya pedang kecil. Doa ini digunakan untuk melunakkan dan menundukkan hati lawan, dan orang-orang yang zalim.

Tentang doa ini Tsiqqatul Islam Syeikh An-Nuri (ra) mengatakan dalam kitab “Ash-Shahifah Ats-Tsaniyah Al-’Alawiyah”: Di kalangan para ahli “Thilasmât dan Taskhîrât ( ulama sufi terdahulu) mengatakan bahwa dalam kalimat-kalimat doa ini mengandung thilasm dan taskhir yang memiliki pengaruh menakjubkan. Tetapi kami tidak ingin melihat dari sisi yang mereka katakan, kami ingin melihat dari sisi keaslian doa ini berdasarkan dalil-dalil sunnah dan tradisi ulama yang a’lam (sangat alim).

Mungkin sebagian kita bertanya apakah “Thilasmat” dan “Taskhir” itu?. Thilasmat adalah salah satu bagian dari ilmu yang membahas tentang rahasia-rahasia huruf. Sedangkan Taskhir adalah rangkaian-rangkaian huruf dan kalimat dalam suatu doa yang dapat menundukkan hati manusia.

Untuk lebih jelasnya baiklah saya kutipkan keterangan tentang kata tesebut. Dalam Mu’jam Al-Lughah Al-’Arabiyyah Al-Ma’ashirah, Hans Wehr disebutkan: Thilasm a seal or the like inscribed with mysterious words or characters; magical combination of words.

Thilasm adalah sebuah cincin atau sejenisnya yang dituliskan kata-kata atau ungkapan-ungkapan misteri; yang memiliki daya tarik, dan terkombinasi dengan kata-kata gaibiyah.

Dalam kitabnya Al-Muqaddimah Ibu Khaldun mengatakan: Ilmu rahasia-rahasia huruf dahulu di kalangan ulama sufi dikenal dengan istilah “Thilasmât” dan di zaman ini dikenal dengan “Alsemia”

Al-Imam Ahmad bin Ali Al-Buni mengatakan dalam kitabnya Syamsul Ma’arif:
Anda jangan mengira bahwa rahasia-rahasia huruf adalah ilmu yang diperoleh dengan analogi akal, tetapi sesungguhnya rahasia-rahasia huruf itu diperoleh melalui jalan musyahadah (kesaksian mata batin) dan bimbingan Ilahi.

Ala kulli hal, doa ini memiliki keutamaan dan keajaiban yang luar biasa, dan telah dipraktekkan oleh ulama kita dan kaum mukminin, doa ini terdapat dalam kitab Mafâtihul Jinân. Terjemahan Doanya sebagai berikut:

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Tuhanku, masukkan aku ke dalam samudra keesaan-Mu, dan keluasan lautan ketunggalan-Mu. Kuatkanlah aku dengan kekuatan keperkasaan kekuasaan kesatuan-Mu. Sehingga aku keluar memasuki limpahan keluasan kasih-Mu, dan dalam wajahku ada kilatan cahaya kedekatan dengan-Mu, akibat perlindungan-Mu, berwibawa dengan wibawa-Mu, perkasa dengan bantuan-Mu, ditinggikan dan dimuliakan dengan pengajaran-Mu dan pensucian-Mu.

Bungkuslah aku dengan busana kemuliaan dan penerimaan-Mu. Mudahkan bagiku jalan-jalan untuk mencapai dan bergabung dengan-Mu. Mahkotai aku dengan mahkota kemuliaan dan kehormatan. 

Ikatkan kecintaan antara aku dengan para kekasih-Mu, di kampung dunia dan kampung abadi. Karuniakan kepadaku dari cahaya nama-Mu kewibawaan dan kekuasaan yang menyebabkan semua hati dan arwah tunduk di hadapanku, yang membuat semua jiwa dan makhluk merendah kepadaku.

Wahai yang terhempas di hadapan-Nya kuduk-kuduk para penguasa dan pasrah kepada-Nya leher-leher para tiran, tiada tempat berlindung dan tiada tempat keselamatan dari-Mu kecuali pada-Mu. Tidak ada bantuan kecuali dengan-M, tidak ada sandaran kecuali kepada-Mu. 

Tolakkan dariku reka-perdaya orang-orang yang dengki dan kezaliman kejahatan musuh-musuhku. Sayangilah aku di bawah naungan Arasy-Mu. Wahai Yang Paling Pemurah dari segala yang pemurah. Kokohkan badan lahirku untuk memperoleh keridhaan-Mu. Sinari hatiku dan batinku untuk bisa melihat jalan-jalan menuju-Mu.

Ilahi, Tuhanku, bagaimana mungkin aku keluar dari pintu-Mu dengan kesia-siaan dari-Mu, padahal telah aku pasrahkan diriku pada kepercayaan kepada-Mu. Bagaimana mungkin Engkau membuat aku putus asa, padahal telah Kau perintahkan aku untuk berdoa kepada-Mu. Inilah aku menghadap kepada-Mu dan berlindung kepada-Mu. 

Jauhkan aku dari musuh-musuhku sebagaimana Engkau menjauhi musuh-musuh-Mu. Silaukan pandangan mereka kepadaku dengan cahaya kesucian-Mu dan kebesaran kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkaulah Allah, Pemberi anugrah yang besar dan dimuliakan kepada orang yang menyeru-Mu melalui kelembutan rahmat-Mu. 

Ya Hayyu Ya Qayyum. Wahai Yang Hidup, wahai Yang Abadi. Wahai pemilik keagungan dan kemuliaan, semoga Allah menyampaikan shalawat kepada junjungan kami dan Nabi kami Muhammad beserta semua Keluarganya yang baik dan suci.
 (Mafâtihul Jinân, bab1: 107)

Yang berminat teks arab dan bacaan teks latin doa ini berikut terjemahannya, silahkan download di halaman download eBook di Download

Rahasia Saat Dijemput Kematian

Peristiwa Saat Dijemput Kematian

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:

“Ketika manusia mengakhiri kehidupan dunianya dan mengawali kehidupan akhiratnya, digambarkan padanya: harta, anak dan amalnya. Kemudian ia menoleh ke hartanya dan berkata: Demi Allah, aku telah bersikap rakus terhadapmu dan kikir; sekarang apa yang bisa kamu lakukan untukku. Hartanya menjawab: ambillah dariku untuk kain kafanmu. Kemudian ia menoleh ke anaknya sambil berkata: Demi Allah, aku aku sangat mencintaimu dan memeliharamu; sekarang apa yang bisa kau lakukan untukku? Anaknya menjawab: Kami akan mengantarkanmu sampai ke kuburmu. Kemudian ia menoleh ke amalnya dan berkata: Demi Allah, aku telah bersikap zuhud terhadapmu dan terbebani olehmu, sekarang apa yang dapat kamu lakukan untukku? Amalnya menjawab: Aku akan menemanimu di kuburmu dan di mahsyarmu sampai kau persembahkan aku pada Tuhanmu.

Setelah kematian tiba, jika ia adalah kekasih Allah, maka datanglah kepadanya seorang tamu yang baunya paling harum dari semua manusia, paling baik pandangannya, paling indah pakaiannya, seraya ia berkata: “Berbahagialah kamu dengan ruh dari Allah, bunga-bunga dan surga yang penuh dengan kenikmatan. Anda datang ke sini dengan kehadiran yang baik.” Ia bertanya: Siapa kamu? Tamunya menjawab: aku adalah amal baikmu, aku pergi dari dunia menuju ke surga.

Ia mengetahui siapa saja yang memandikannya, yang membawa ke kuburnya dan menguburnya. Ketika ia dimasukkan ke kuburnya, datanglah dua malaikat kepadanya. Mereka malaikat penanya di alam kubur, mereka menghiasi rambutnya dan menuliskan giginya ke bumi. Suaranya seperti kilat yang menyambar. Lalu mereka bertanya: Siapa Tuhanmu ? Siapa Nabimu? Dan Apa agamamu? Ia menjawab : Allah Tuhanku, Muhammad Nabiku, dan Islam adalah agamaku. Mereka berkata: Semoga Allah menguatkan apa yang kamu cintai dan kamu ridhai.

Imam Ali (sa) berkata : Inilah yang dimaksudkan dengan firman Allah swt : “Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan akhirat...." (S. Ibrahim : 27)

Kemudian mereka (malaikat) meluaskan kuburnya sejauh pandangan matanya, dan membukakan untuknya pintu surga, kemudian mereka berkata: Tidurlah dengan damai seperti tidurnya pemuda yang mendapatkan kenikmatan. Imam Ali (sa) berkata : Inilah yang dimaksudkan oleh firman Allah swt: “Penghuni-penghuni surga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya." (Al-Furqan: 24)

Jika sang mayit itu orang yang memusuhi Tuhannya, maka datanglah kepadanya seorang tamu, pakaiannya paling jelek dari semua manusia, baunya paling busuk, sambil berkata : Selamat datang untuk memasuki air yang mendidih dan api yang membara. Ia tahu siapa saja yang memandikan tubuhnya, yang mengantarkan ke kuburnya dan menguburnya.

Ketika ia dimasukkan ke kuburnya, maka datanglah dua malaikat penanya dan bertanya kepadanya: Siapa Tuhanmu? Siapa Nabimu ? dan apa agamamu? Ia menjawab : Aku tidak tahu. Dua malaikat berkata: kamu tidak tahu atau kamu tidak mendapat petunjuk? Kemudian mereka mencambuknya dengan batang besi atau dengan sesuatu yang menakutkan pada semua makhluk Allah, kecuali jin dan manusia.

Lalu Dua malaikat itu membukakan pintu neraka dan berkata kepadanya : Tidurlah dengan keadaan yang paling buruk. Lalu ia ditempatkan di tempat yang sangat sempit seperti gagang anak panah, sehingga otaknya keluar dari antara kuku dan dagingnya. Allah mengumpulkan ia dengan ular-ular, kalajengking-kalajengking dan serangga-serangga bumi. Binatang itu menggigitnya sampai Allah membangkitkannya dari kuburnya, ia selalu berharap agar segera datangnya hari kiamat karena tak sanggu menahan penderitaan yang menimpa dirinya.” (Tafsir Al-Mizan, jld 1, hlm 359-360)

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Jika seorang mukmin meninggal dunia, maka datanglah kepadanya: Rasulullah, Ali, Fatimah, Al-Hasan dan Al-Husein (salamullahi ‘alayhim) bersama para malaikat muqarrabin. Ketika Allah menggerakkan lisannya untuk bersaksi kesesaan Allah, nubuwwah Rasulullah, dan wilayah Ahlul bait, maka Allah menunjukkan hal itu kepada Rasulullah, Ali, Fatimah, Al-Hasan dan Al-Husein (salamullahi ‘alayhim). Ketika tidak mengucapkan hal itu, Allah memberitahukan kepada Rasulullah saw tentang keimanan dalam hatinya. Kemudian menunjukkan kepada Ali, Fatimah, Al-Hasan dan Al-Husein.

Selanjutnya ia dikumpulkan bersama mereka yang telah mendapatkan karunia yang paling utama, dan para malaikat menyertai mereka. Ketika ia dihadapkan kepada Allah, Dia membawa ruhnya ke surga, yang gambarannya seperti gambaran di dunia, di sana ia makan dan minum. Ketika datang kepada mereka seorang tamu baru, ia mengenalnya dengan gambaran seperti gambaran di dunia.” (Tafsir Al-Mizan, jld 1, hlm 361)

Doa Tawassul Plus Audio

Doa Tawassul kepada 14 manusia suci: Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (as). Dilengkapi 2 Audio doa Tawassul yang iramanya bagus dan menyentuh hati. Dilengkapi teks arab dan terjemahan. Tipe File Flash Application (exe), dapat dijalankan tanpa Flash Player. Dilengkapi juga cara menggunakannya.
Yang berminat silahkan download di:

http://www.tokoku99.com/product-islami/e-book.html

Kamis, 18 Maret 2010

Urutan Asmaul Husna Menurut Beberapa Sumber

NAMA-NAMA TAMBAHAN DAN URUTAN ASMA-UL-HUSNA MENURUT VERSI IBNU MAJAH DARI AL-ARAJ :

1. al-Bari’ Maha Pemelihara

2. al-Rasyid Maha Cendikiawan

3. al-Burhan Maha Pembukti

4. as-Syadid Maha Keras

5. al-Waqi Maha Pemelihara

6. al-Qaim Maha Berdidi

7. al-Hafiz Maha Menjaga

8. an-Nazhir Maha Melihat

9. as-Sami’ Maha Mendengar

10. al-Mu’thi Maha Pemberi

11. al-Abad Maha Abadi

12. al-Munir Maha Menerangi

13. at-Taam Maha Sempurna

14. al-Qadim Maha Kekal

15. al-Witru Maha Esa

NAMA-NAMA TAMBAHAN DAN URUTAN ASMA-UL-HUSNA MENURUT VERSI THABRANI :

1. ar-Raab Maha Memelihara

2. al-Ilah ilahi

3. al-Hanan Maha Kasih

4. al-Manan Maha Pemberi Anugerah

5. al-Bari’ Maha Menjadikan

6. al-Qaimul Fard Maha Berdiri Sendiri

7. al-Qadir Maha Menentukan

8. al-Farad Maha Sendiri

9. al-Mughits Maha Membantu

10. ad-Da’im Maha Kekal

11. al-Hamid Maha Terpuji

12. al-Jamil Maha Indah

13. as-Shadiq Maha Benar

14. al-Muwalli Maha Memimpin

15. an-Nashir Maha Penolong

16. al-Qadim Maha Dahulu

17. al-Witru Maha Esa

18. al-Fathir Maha Pencipta

19. al-Allam Maha Mengetahui

20. al-Malik Maha Raja

21. al-Ikram Maha Mulia

22. al-Mudabbir Maha Mengatur

23. al-Maalik Maha Memiliki

24. as-Syakur Maha Mensyukuri

25. ar-Rafi’ Maha Tinggi

26. Zul Thawil Maha Mempunyai Kekuasaan

27. Zul Ma’arij Maha Mempunyai Jenjang/ tahapan

28. Zul Fadhlil Khalaq Maha Mempunyai Kelebihan Makhluk

29. al-Mun’im Maha Pemberi Nikmat

30. al-Mutafadhal Maha Utama

31. as-Sari’ Maha Cepat

Rasulullah (s.a.w) telah bersabda bahawa:

Tidaklah seseorang ditimpa keresahan (kecemasan) dan kesedihan kemudian dia berkata,
"Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu (lelaki) dan anak dari hamba-Mu (perempuan), ubun- Mu adil bagiku, aku meminta kepada-Mu dengan (berwasilahkan) semua nama yang Engkau miliki, Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu atau yang Engkau ajarkan kepada salah satu dari makhluk-Mu, atau yang Engkau simpan dalam ilmu ghoib di sisi-Mu, agar Engkau jadikan Al Quran yang agung sebagai petunjuk hatiku, cahaya hatiku, penghapus kesedihanku dan penghilang kegelisahanku", Kecuali Allah akan menghapus kesedihan dan keresahannya dan menggantikannya dengan kelapangan". (HR. Ahmad bin Hambal)

Rahasia Doa Haikal

DOA HAIKAL

1) Haikal Awal – Ayat Kursi
2) Haikal Kedua – Ayat 35 Surah Aali Imran, Ayat 77-80 Surah Al-Isra’
3) Haikal Ketiga – Ayat 285-286 Surah Al-Baqarah
4) Haikal Keempat – Ayat 81-85 Surah Al-Isra’
5) Haikal Kelima – Ayat 4-6 Surah Maryam, Ayat 27 Surah Al-Fath
6) Haikal Keenam - Ayat 1-4 Surah Al-Jin
7) Haikal Ketujuh - Ayat 51-52 Surah Al-Qalam

Adalah diriwayatkan oleh Rasulullah SAW pada suatu hari sedang baginda duduk di dalam masjid Madinah, maka jibril pun datang membawa firman Allah, "Ya Rasulullah..salam Allah Ta'ala pada tuan hamba dan firmannya:

Hai kekasihku adapun doa haikal (7 doa ini) dihantarkan pada tuan hamba.Maka barangsiapa tiada percaya akan doa ini, kafirlah ia dan barangsiapa membacanya atau menyimpannya maka Allah Subhanahu Wata'ala melepaskan dia dan ibu bapanya daripada api neraka.

Ya Muhammad..barangsiapa menaruh doa ini di dalam rumahnya, maka tiada boleh masuk jin dan syaitan ke dalam rumahnya itu.Barangsiapa suratkan doa ini dan dipakai diperbuat tangkal..(bukannye pakai tangkal..maksudnye di sini..doa ni ditulis semula di atas kertas dan dibawa ke mana mana) nescaya lepaslah ia daripada azab sengsara dan wabak, serta duduk dalam aman.

Dan barangsiapa menaruh doa ini, sentiasalah ia dihormati orang dan termulialah ia pada orang ramai dan ketika hendak mati pun tiadalah ia merasai azab sakaratulmaut itu.Maka dengan mudah sahaja nyawa itu keluar.

Barangsiapa membaca doa ini tiap tiap hari, dan jika tidak boleh membacanya diperbuatnya azimat..nescaya beroleh pahala umpama membaca 70 000 kali khatam Qur'an dan 70 000 mati syahid dan 70 000 kali naik haji dan mendapat kebajikan seumpama membuat 70 000 masjid dan seperti memerdekakan 70 000 hamba dan seperti menjamu 70 000 orang berbuka puasa dan mendapat pahala 70 000 orang hafiz qur'an dan beroleh kebajikan kemenangan 70 000 orang perang syahid dan pahala 70 000 'alim dan 70 000 'abid dan 70 000 malaikat dan 70 000 orang yang berakal dan 70 000 nabi dan kebajikan dan beroleh kekayaan dan kebesaran Jibril, Mikail, Israfil, 'IzrailAlaihissalam.

Ya Muhammad SAW.Barangsiapa menaruh maka dengan berkatnya terlepaslah ia daripada segala orang yang membuat fitnah dan luputlah ia daripada sekelian bala dan jika ada ia berhutang, nescaya terlepaslah ia daripada hutangnya itu dan segala musuhnya pun binasalah."

Bahawasanya, adalah diriwayatkan oleh Rasulullah S.A.W., pada suatu hari sedang Baginda duduk di dalam masjid Madinah, maka Jibril A.S pun datang membawa Firman. Ujarnya - Ya Rasulullah, salam Allah Ta'ala pada Tuan Hamba dan Firman-Nya "Hai Kekasihku, adapun Doa Haikal iaini tujuh doa ini dihantarkan Tuhan pada Tuan Hamba maka barangsesiapa tiada percaya akan doa ini kafirlah ia dan barangsiapa membaca doa atau menyimpannya maka Allah S.W.T. melepaskan dia dan ibu bapanya daripada api neraka. Ya Muhammad, barangsiapa menaruh doa ini di dalam rumahnya maka tiada boleh masuk jin dan syaitan ke dalam rumahnya itu. Ya Muhammad, barangsiapa suratkan doa ini dan dipakai perbuat tangkal nescaya terlepaslah ia daripada azab sengsara dan wabak, dan duduk di dalam aman, dan lagi barangsiapa menaruh doa ini sentiasalah ia dihormati orang dan termulialah ia pada orang ramai, dan ketika hendak mati pun tiadalah ia merasai azab sakaratul maut itu maka dengan mudah sahaja nyawa itu keluar, sebagaipula barangsiapa membaca doa ini tiap-tiap hari dan jika tiada boleh membaca diperbuatnya azimat nescaya beroleh pahala umpama membaca tujuh puluh ribu (70,000) kali khatam Al-Quran dan tujuh puluh ribu mati syahid dan tujuh puluh ribu kali naik haji dan mendapat kebajikan seumpama membuat tujuh puluh ribu masjid dan seperti merdahekakan tujuh puluh ribu hamba dan seperti menjamu tujuh puluh ribu orang berbuka puasa, dan mendapat pahala tujuh puluh ribu orang hafaz Al-Quran, dan beroleh kebajikan kemenangan tujuh puluh ribu orang perang syahid dan pahala tujuh puluh ribu 'alim (orang yang berilmu) dan tujuh puluh ribu 'abid (orang yang beribadat) dan tujuh puluh ribu Malaikat, dan tujuh puluh ribu orang yang berakal dan tujuh puluh ribu Nabi dan kebajikan, dan beroleh kekayaan dan kebesaran Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail Alaihissalam. Ya Muhammad S.A.W, barangsiapa menaruh maka dengan berkatnya terlepaslah ia daripada segala orang yang membuat fitnah dan luputlah ia daripada sekalian bala dan jika ada ia berhutang nescaya terlepaslah ia daripada hutangnya itu dan segala musuhnya pun binasalah".

Sabtu, 06 Februari 2010

Adab Rosulullah saw

CARA MAKAN RASULULLAH SAW
• Nabi saw menjilati jari jemarinya (sehabis makan tiga kali)
•Rasulullah saw tak mau makan sambil bertelekan
•Rasulullah saw makan dengan jarinya yang tiga dan menjilatinya bila telah selesai
•Dihidangkan kepada Rasulullah saw kurma, kemudian beliau pun makan (kurma itu) sambil bersandar, disebabkan karena laparnya

CARA MANDI RASULULLAH SAW
•Menutup aurat lalu berwudhu lalu membasahi lipatan – lipatan tubuh, lalu mengguyur air kebagian depan kanan tubuhnya 3x, lalu kebagian depan kiri tubuhnya 3x, lalu bagian kanan belakang tubuhnya 3x, lalu bagian belakang kiri tubuhnya 3x.

CARA TIDUR RASULULLAH SAW
•Bila berbaring di tempat tidurnya, beliau letakan telapak tangannya yang kanan dibawah pipinya yang kanan, seraya berdu’a : ‘Rabbi qini adzabaka yauma tab’atsu ibadaka’ (Yaa Rabbi, peliharalah aku dari azab-Mu pada hari Kau bangkitkan seluruh hamba-Mu)
•Bila Rasulullah saw berbaring ditempat tidurnya, maka beliau berdu’a : ‘Allahumma bismika amutu wa ahya’ (Ya Allah dengan nama-Mu aku mati dan aku hidup)
Dan bila beliau bangun, maka beliau membaca : “Alhamdulillahilladzi ahyana ba’dama amatana wailaihin nusyur” (Segala Puji bagi Allah, yang telah menghidupkan daku kembali setelah mematikan daku, dan kepada-Nya tempat kembali)
•Bila Rasulullah saw berbaring ditempat tidurnya pada setiap malam, beliau kumpulkan kedua telapak tangannya, lalu meniup keduanya dan dibaca pada keduanya : “qul huwallahu ahad, qula’udzu birabbil falaq, dan qul a’udzu birabbin nas”. Kemudian disapunya seluruh badan yang dapat disapunya dengan kedua tangannya. Beliau mulai dari kepalanya, mukanya dan bagian depan dari badannya. Beliau lakukan hal ini sebanyak tiga kali”

CARA RASULULLAH SAW DIMAJELIS ILMU
•Sama dengan majelis masa kini, dan para sahabat mendengarkan penyampaian beliau dengan menunduk, seakan jika ada burung diatas kepala mereka maka tidak akan terbang, yaitu dari diamnya dan tenangnya tubuh mereka, penuh penghormatan pada Rasulullah saw.


Jazakallahu Khayran. Wassalam

Rahasia Air Ainul Hayat Dan Nabi Khidir

Bahwa Nabi Khidir itu berumur panjang dan masih hidup sampai sekarang masih diyakini sebagian besar kaum muslimin pada umumnya, khususnya umat muslimin Islam tradisional di Indonesia.Kisah-kisah tentang Nabi Khidir ii terus menarik perhatian semua orang karena keunikannya.

Berikut ini di tuturkan kisah asal mula Nabi Khidir bisa berumur panjang, walau semua itu tidak lepas dari kehendak Allah SWt.
Kisah ini diriwayatkan ole Ats-tsa labi dari imam Ali, yang bermula dari Raja Iskandar Zulkarnain yang disebut The Great Alexander (Iskandar yang agung). Sebutan The Great Alexander kepada Raja Iskandar Zulkarnain karena beliau adalah seorang kaisar yang mampu menaklukkan dunia barat dan timur.Beliau disegani dan ditakuti orang di seluruh dunia pada zamannya.Walau demikian, posisi ini tidak menjadikan beliau sombong, beliau adalah salah seorang raja yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

Suatu ketika raja Iskandar Zulkarnain pada tahun 322 SM berjalan di atas bumi menuju ke tepi bumi (istilah ke tepi bumi ini disebut orang sebelum Columbus menemukan benua Amerika pada tahun 1492 pada saat itu anggapan orang bumi itu tidak bulat). Allah mewakilkan seorang malaikat yang bernama Rafa’il untuk mendampingi Raja Iskandar Zulkarnain.

Di tengah perjalanan mereka berbincang-bincang dan raja Iskandar Zulkarnain berkata kepada malaikat Rafa’il : “wahai malaikat Rafa’il ceritakanlah kepadaku tentang ibadah para malaikat di langit.” Malaikat Rafa’il berkata:”ibadah para malaikat di langit di antaranya ada yang berdiri tidak mengangkat kepalanya selama-lamanya. Ada yang sujud tidak mengangkat kepala selama-lamanya, dan ada pula yang rukuk tidak mengangkat kepala selama-lamanya.” Mendengar keterangan ini Raja termenung. Dalam benaknya timbul keinginan bisa melakukan hal yang sama seperti malaikat. Niatnya hanya satu agar dapat beribadah kepada Allah. Lalu malaikat Rafa’il berkata: “Sesungguhnya Allah telah menciptakan sumber air di bumi, namanya Ainul hayat yang artinya sumber air hidup, maka barang siapa yang meminumnya seteguk,maka tidak akan mati sampai hari kiamat atau sehingga ia memohon kepada Allah agar supaya dimatikan.”
Kemudian raja bertanya kepada malikat Rafa’il:” apakah kau tahu dimana tempat ainul hayat itu.” Malaikat rafa’il menjawab: “ Bahwa sesungguhnya Ainul hayat itu berada di bumi yang gelap.”Setelah raja mendengar keterangan dari malaikat Rafa’il tentang Ainul hayat, maka raja segera mengumpulkan alim ulama pada zaman itu. Raja bertanya kepada mereka tentang Ainul hayat itu tetapi mereka menjawab: kita tidak tahu kabarnya, namun ada seorang yang alim di antara mereka menjawab :” sesungguhnya aku pernah membaca di dalam wasiat nabi Adam AS, beliau berkata bahwa sesungguhnya Allah meletakkan Ainul Hayat itu di bumi yang gelap.” Dimanakah tempat bumi yang gelap itu ? Tanya raja. Dan dijawab, yaitu di tempat keluarnya matahari.

Kemudian raja bersiap-siap untuk mendatangi tempat itu, lalu raja bertanya kepada sahabatnya: “ kuda apa yang sangat tajam penglihatannya di waktu gelap? Dan sahabat menjawab, yaitu kuda betina yang perawan. Kemudian raja mengumpulkan 1000 ekor kuda betina yang masih perawan, lalu raja memilih di antara tentaranya yang sebanyak 6000 orang dipilih yang cendekiawan dan yang ahli mencambuk.
Di antara mereka adalah Nabi Khidir AS berjalan di depan pasukannya. Setelah menempuh perjalanan jauh maka mereka jumpai dalam perjalanan,bahwa tempat keluarnya matahari itu tepat pada arah kiblat. Kemudian mereka tidak berhenti menempuh perjalanan dalam waktu 12 tahun, sehingga sampai di tepi bumi yang gelap itu, ternyata gelapnya itu seperti asap, bukan seperti gelapnya waktu malam.

Kemudian seorang yang sangat cendekiawan mencegah raja masuk ke tempat gelap itu dan tentara-tentaranya berkata kepada raja. “ Wahai raja, sesungguhnya raja-raja yang terdahulu tidak ada yang masuk ke tempat gelap ini karena tempat ini gelap dan berbahaya “. Raja berkata : “Kita harus memasukinya, tidak boleh tidak “. Kemudian raja hendak masuk, maka mereka semua membiarkannya siapakah yang berani membantah perintah maharaja yang disegani dunia barat dan dunia timur. Kemudian raja berkata kepada pasukannya : “ Diamlah, kalian di tempat ini selama 12 tahun, jika aku bisa datang kepada kalian dalam masa 12 tahun itu maka kita pulang bersama, jika aku tidak datang selama 12 tahun maka pulanglah kembali ke negeri kalian.

Kemudian raja berkata kepada Malaikat Rifail : “ Apabila kita melewati tempat yang gelap ini apakah kita dapat melihat kawan-kawan kita ? “. “ Tidak bisa kelihatan “ , jawab Malaikat Rifail : “ Akan tetapi aku memberimu sebuah mutiara, jika mutiara itu ke atas bumi maka mutiara tersebut dapat menjerit dengan suara yang keras dengan demikian maka teman-teman kalian yang tersesat jalan dapat kembali kepada kalian” . Kemudian Raja Zulkarnain masuk ke tempat tersebut dengan didampingi oleh Nabi Khidir. Disaat mereka jalan Allah memberikan wahyu kepada Nabi khidir As, “ Bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di sebelah kanan jurang dan Ainul Hayat itu Aku khususkan untuk kamu “. Setelah Nabi Khidir menerima wahyu tersebut kemudian beliau berkata kepada sahabat-sahabatnya : “ Berhentilah kalian di tempat kalian masing-masing dan janganlah kalian meninggalkan tempat kalian sehingga aku datang kepada kalian “.

Lalu beliau berjalan menuju ke sebelah kanan jurang maka didapatilah oleh beliau sebuah Ainul Hayat yang dicarinya itu. Kemudian Nabi Khidir turun dari kudanya dan beliau langsung melepas pakaiannya dan turun dari kudanya dan beliau langsung melepas pakaiannya dan turun ke “ Ainul Hayat “ ( sumber air hidup ) tersebut, dan beliau terus mandi dan minum sumber air hidup tersebut maka dirasakan oleh beliau airnya lebih manis dibanding madu. Setelah beliau mandi dan minum Ainul hayat tersebut terus menemui Raja Iskandar Dzulkarnain sedangkan raja tidak pernah tahu apa yang terjadi pada Nabi Khidir As yaitu pada saat Nabi Khidir melihat Ainul Hayat dan mandi.

Raja Iskandar Dzulkarnain keliling di dalam tempat yang gelap itu selama 40 hari, tiba-tiba tampak oleh Raja sinar seperti kilat maka terlihat oleh Raja, bumi yang berpasir merah dan terdenganr oleh Raja suara gemericik di bawah kaki kuda. Kenudian Raja berkata kepada Malaikat Rafail “ Suara apakah yang gemerincing di bawah kaki kuda tersebut ? “, Malaikat Rafail menjawab : “ gemericik adalah suara benda apabila seseorang mengambilnya niscaya ia akan menyesal dan apabila tidak mengambilnya niscaya ia akan menyesal juga. Suara gemericik itu membuat orang jadi penasaran namun semua orang ragu-ragu dalam mentukan sikapnya, mengambil benda itu atau tidak ?. Kemudian diantara pasukan ada yang mengambilnya namun hanya sedikit setelah mereka keluar dari tempat yang gelap itu ternyata bahwa benda tersebut adalah permata yakut berwarna merah dan jambrut yang berwarna hijau; maka menyesallah pasukan yang mengambil itu karena mengambilnya hanya sedikit, apalagi para pasukan yang tidak mengambilnya pasti lebih menyesal lagi kenapa mereka begitu bodoh tidak mengambil permata yang mahal harganya itu.

Demikianlah kisah asal mula Nabi Khidir berumur panjang. Bukti bahwa Nabi Khidir berumur panjang adalah dari adanya kisah-kisah yang menyebutkan bahwa beliau sudah ada sejak zaman Nabi Musa As, lalu beliau juga pernah bertemu dengan Rosullullah SAW dan bahkan pernah berguru Ilmu Fiqih kepada Imam Anu Hanifah.

Sumber : Abu Khalid. MA